5 Hal yang Perlu Dihindari oleh Penderita Gangguan Kecemasan

5 Hal yang Perlu Dihindari oleh Penderita Gangguan Kecemasan

poltekkestanjungpinang.com – Hidup dengan gangguan kecemasan itu kadang rasanya kayak jalan di atas tali. Sedikit saja tergelincir, bisa bikin hati langsung deg-degan, pikiran muter-muter, dan tubuh jadi tegang. Banyak yang bilang, “ya udah, jangan dipikirin,” tapi ya kan nggak segampang itu. Makanya, buat kamu yang punya gangguan kecemasan, penting banget tahu apa saja hal-hal yang bisa memperparah kondisi biar bisa dihindari sejak awal.

Sebagai penulis di poltekkestanjungpinang.com sekaligus seseorang yang pernah juga ngerasain rasanya punya kecemasan yang datang tiba-tiba, aku paham banget gimana situasinya. Nggak ada yang pengen hidupnya dipenuhi rasa takut atau kekhawatiran berlebihan, jadi yuk sama-sama kita pelajari hal-hal yang sebaiknya dijauhi supaya hidup bisa terasa lebih tenang dan terkendali.

1. Konsumsi Kafein dan Gula Berlebihan

Kopi memang bikin melek dan semangat, tapi buat orang yang punya gangguan kecemasan, kafein bisa jadi musuh dalam selimut. Minuman berkafein seperti kopi, teh hitam, minuman energi, bahkan cokelat bisa memicu gejala seperti jantung berdebar, gemetar, dan pikiran yang makin sulit dikendalikan.

Gula juga sama lho. Gula bisa bikin energi naik drastis, tapi habis itu jatuhnya juga bikin tubuh lemas dan mood anjlok. Kombinasi ini bisa bikin kecemasan makin parah. Jadi, sebisa mungkin kurangi konsumsi kafein dan gula berlebih, dan ganti dengan alternatif yang lebih adem, seperti air putih, teh herbal, atau jus segar.

2. Kurang Tidur atau Pola Tidur Berantakan

Kecemasan dan tidur itu punya hubungan yang erat banget. Kalau kamu kurang tidur atau tidurmu nggak nyenyak, otak jadi lebih rentan panik dan pikiran negatif lebih gampang masuk. Begitu juga sebaliknya, kalau kamu cemas, tidur bisa jadi terganggu.

Maka dari itu, penting banget buat punya rutinitas tidur yang sehat. Coba tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, hindari layar HP sejam sebelum tidur, dan buat suasana kamar senyaman mungkin. Tidur yang cukup itu bukan kemewahan, tapi kebutuhan dasar buat jaga kesehatan mentalmu.

3. Overthinking dan Kebiasaan Menganalisis Berlebihan

Salah satu ciri khas dari gangguan kecemasan adalah pikiran yang nggak bisa berhenti muter. Misalnya, mikirin apa yang akan terjadi kalau besok salah ngomong di rapat, atau kalau ternyata pesan belum dibalas karena orangnya marah. Hal-hal seperti ini bisa bikin kamu capek sendiri.

Solusinya? Latih diri buat sadar kapan kamu mulai overthinking. Setelah itu, coba alihkan perhatian ke aktivitas yang lebih nyata. Bisa dengan nulis jurnal, dengerin musik, nonton video lucu, atau ngobrol sama teman. Semakin kamu belajar lepas dari lingkaran pikiran itu, makin tenang juga rasanya.

4. Lingkungan atau Orang yang Toxic

Ini kadang suka nggak kita sadari. Lingkungan atau orang-orang yang sering ngomong negatif, suka menghakimi, meremehkan, atau malah memicu rasa takut bisa jadi penyebab kecemasan makin menjadi. Apalagi kalau kamu tipe yang gampang terpengaruh atau terlalu mikirin omongan orang.

Nggak ada salahnya jaga jarak dari hal-hal atau orang-orang yang bikin kamu nggak nyaman. Pilih lingkungan yang mendukung, yang kasih energi positif, dan yang bikin kamu bisa jadi diri sendiri. Kamu berhak berada di tempat yang bikin hatimu tenang.

5. Menyimpan Semua Sendiri

Punya kecemasan dan nggak cerita ke siapa-siapa itu seperti megang bom waktu. Bisa jadi kamu ngerasa kuat di luar, tapi di dalamnya udah penuh tekanan. Padahal, kita semua butuh tempat buat cerita, buat ngelepasin beban, sekadar dengerin kalimat “nggak apa-apa, aku ngerti kok.”

Kalau belum siap cerita ke orang terdekat, kamu bisa mulai dari nulis di jurnal. Tapi kalau kamu ngerasa butuh bantuan lebih, nggak ada salahnya banget buat konsul ke psikolog atau konselor. Nggak harus nunggu parah dulu baru cari bantuan, justru lebih baik dilakukan sejak awal.

Penutup: Kenali, Hindari, dan Rawat Diri Pelan-Pelan

Di poltekkestanjungpinang.com, aku ingin ngajak kamu untuk lebih peduli sama hal-hal kecil yang bisa berdampak besar buat kesehatan mentalmu. Kecemasan itu bukan hal sepele, tapi juga bukan sesuatu yang nggak bisa dikendalikan. Dengan menghindari hal-hal yang memicu atau memperburuk, kamu udah selangkah lebih dekat ke kehidupan yang lebih stabil.

Jangan buru-buru, jangan paksa diri. Yang penting kamu tahu kapan harus istirahat, kapan butuh bantuan, dan kapan waktunya bilang “nggak” buat hal-hal yang nggak sehat buatmu. Karena pada akhirnya, hidup yang tenang itu bukan soal nggak punya masalah, tapi soal gimana cara kamu menyikapinya dengan lebih bijak dan penuh kasih ke diri sendiri.