7 Cara Agar Tidak Terjebak dalam Drama Orang Berkepribadian Histrionik

7 Cara Agar Tidak Terjebak dalam Drama Orang Berkepribadian Histrionik

poltekkestanjungpinang.com – Punya teman, rekan kerja, atau bahkan pasangan yang selalu haus perhatian dan suka bikin drama? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang berinteraksi dengan orang yang punya kepribadian histrionik. Mereka biasanya ekspresif banget, gampang tersinggung kalau nggak jadi pusat perhatian, dan suka melebih-lebihkan cerita demi dapat simpati. Sekilas memang kelihatan seru dan penuh warna, tapi lama-lama bisa bikin capek juga.

Di artikel kali ini dari poltekkestanjungpinang.com, kita bakal bahas gimana caranya biar kamu nggak ikut kebawa arus drama dan tetap bisa menjaga keseimbangan emosimu sendiri. Karena, percaya deh, kalau kamu nggak sadar diri, bisa-bisa kamu jadi karakter tambahan dalam cerita dramatis mereka yang nggak pernah habis.

1. Kenali Polanya dan Jangan Ikut Terpancing

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah kenali pola perilakunya. Biasanya mereka akan membuat masalah seolah-olah itu darurat besar, lalu menarik perhatian sebanyak-banyaknya. Jangan langsung bereaksi emosional. Tetap tenang dan analisis dulu, apakah ini benar-benar serius atau hanya bentuk dramatisasi.

Kalau kamu langsung terpancing, mereka justru akan merasa berhasil dan terus mengulangi pola yang sama. Jadi, tetap cool ya.

2. Jangan Terlalu Sering Memberi Validasi Berlebihan

Orang dengan kepribadian histrionik sangat senang menerima pujian dan perhatian, bahkan untuk hal kecil sekalipun. Kalau kamu terus-terusan memberikan validasi berlebihan, mereka bisa makin terjebak dalam dunia “aku pusat segalanya”.

Bukan berarti kamu harus jadi jutek, tapi beri pujian atau dukungan secara proporsional dan tulus, bukan karena merasa terpaksa atau takut menghadapi dramanya.

3. Tetapkan Batasan yang Jelas

Kamu punya hak buat bilang “cukup” kalau kamu merasa interaksi kalian sudah terlalu melelahkan secara emosional. Misalnya, jika mereka mulai curhat panjang lebar dengan nada dramatis di jam kerja atau saat kamu sedang tidak siap, kamu bisa bilang, “Maaf ya, aku lagi nggak bisa fokus sekarang. Kita lanjut obrolannya nanti.”

Menetapkan batas bukan berarti kamu jahat, tapi justru bentuk sayang pada diri sendiri.

4. Jangan Terlalu Terlibat dalam Cerita Mereka

Sering kali mereka akan membawa kamu masuk ke dalam dramanya, meminta kamu memilih pihak, atau curhat berlebihan tentang konflik yang sebenarnya sepele. Di sini, kamu perlu pintar-pintar jaga jarak.

Dengarkan secukupnya, tapi jangan ikut terlibat dalam emosinya. Kamu bisa tanggapi dengan netral seperti, “Wah, itu memang nggak enak ya,” tanpa perlu membela siapa pun atau ikut menyalahkan.

5. Fokus pada Fakta, Bukan Emosi

Saat mereka mulai melebih-lebihkan sesuatu, bantu arahkan obrolan ke hal yang lebih logis. Misalnya, jika mereka bilang, “Dia benci aku! Semua orang pasti ngomongin aku!”, kamu bisa bantu dengan merespons, “Apa ada bukti atau cuma perasaan kamu aja nih?”

Dengan begitu, kamu bantu mereka melihat situasi lebih realistis tanpa menyepelekan perasaannya.

6. Jangan Biarkan Rasa Bersalah Mengontrol Kamu

Kadang mereka akan memainkan peran korban dengan sangat meyakinkan, sampai kamu merasa bersalah kalau nggak membantu atau menemani. Tapi ingat, kamu nggak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain sepenuhnya.

Kamu boleh hadir dan peduli, tapi tetap prioritaskan kesehatan mentalmu. Jangan merasa harus jadi penolong utama setiap saat.

7. Pertimbangkan untuk Membatasi Interaksi Jika Terlalu Menguras Energi

Kalau kamu sudah coba semua cara tapi tetap merasa lelah setiap kali berinteraksi dengannya, mungkin kamu perlu ambil jarak sejenak. Nggak ada salahnya kok untuk menjaga jarak demi ketenangan pikiran.

Coba kurangi intensitas komunikasi atau pilih waktu dan situasi yang lebih kondusif saat ingin bertemu. Ini bukan bentuk menjauhkan diri, tapi langkah menjaga dirimu dari kelelahan mental yang nggak perlu.

Penutup

Berinteraksi dengan orang yang berkepribadian histrionik memang butuh kesabaran ekstra. Tapi kamu nggak harus jadi korban dramanya terus-menerus. Dengan menerapkan 7 cara dari poltekkestanjungpinang.com ini, kamu bisa tetap punya hubungan yang sehat tanpa harus mengorbankan kestabilan emosimu sendiri.

Ingat, kamu tetap bisa jadi teman yang baik tanpa harus ikut jadi aktor dalam setiap adegan dramatis yang mereka ciptakan. Yang penting, jaga batas, jaga hati, dan jaga kewarasan.