poltekkestanjungpinang.com – Punya diabetes bukan cuma soal mengatur gula darah aja, tapi juga soal merawat bagian tubuh yang sering banget diabaikan: kaki. Banyak orang dengan diabetes mengalami masalah kaki, mulai dari kesemutan, kulit kering, luka yang susah sembuh, sampai infeksi serius. Kabar buruknya, semua itu bisa terjadi diam-diam tanpa rasa sakit karena saraf di kaki sudah mulai terganggu.
Kabar baiknya, kamu bisa banget mencegah komplikasi kaki ini dengan perawatan sederhana dan rutin. Merawat kaki kalau kamu punya diabetes itu wajib banget. Nggak ribet kok, cukup konsisten dan tahu apa yang harus dilakukan setiap hari. Nah, berikut ini ada 7 tips praktis dan gampang dipraktikkan buat bantu kamu menjaga kaki tetap sehat meski punya diabetes.
1. Cek Kaki Setiap Hari
Kunci pertama dalam merawat kaki diabetik adalah dengan mengenalinya setiap hari. Jangan tunggu ada luka atau bengkak baru dicek. Biasakan buat lihat kondisi kaki kamu, mulai dari telapak, sela-sela jari, sampai tumit. Kalau susah lihat bagian bawah kaki, bisa pakai cermin atau minta bantuan orang rumah.
Perhatikan tanda-tanda kecil seperti lecet, kulit pecah, memar, kemerahan, atau luka. Karena penderita diabetes kadang nggak merasakan sakit meskipun ada luka, penting banget buat deteksi sejak dini sebelum luka berkembang jadi infeksi serius.
2. Jaga Kebersihan Kaki, Tapi Jangan Berlebihan
Cuci kaki setiap hari pakai air hangat (bukan panas), lalu keringkan dengan lembut terutama di sela-sela jari. Hindari merendam kaki terlalu lama karena bisa bikin kulit jadi lembek dan rentan luka. Gunakan sabun lembut dan air bersih, lalu keringkan dengan ditepuk, bukan digosok.
Setelah bersih dan kering, oleskan pelembap di bagian telapak dan tumit kaki, tapi jangan sampai kena sela-sela jari. Kulit yang terlalu lembap di sela jari bisa memicu jamur. Jadi tetap bersih, tetap lembap, tapi dalam batas wajar.
3. Potong Kuku Kaki dengan Benar
Nggak sedikit orang dengan diabetes yang alami luka akibat potong kuku yang salah. Hindari potong kuku terlalu pendek atau mengikuti lekukan kuku. Sebaiknya potong kuku lurus, lalu haluskan ujungnya dengan kikir. Jangan coba-coba korek bagian samping kuku yang tumbuh ke dalam.
Kalau kamu merasa sulit potong kuku sendiri, lebih baik minta bantuan tenaga medis atau ahli perawatan kaki (podiatris). Luka kecil di area kuku bisa berkembang jadi infeksi yang susah sembuh kalau nggak ditangani dengan benar.
4. Gunakan Sepatu yang Nyaman dan Pas di Kaki
Sepatu yang sempit, keras, atau tidak pas bisa menimbulkan gesekan dan luka. Buat penderita diabetes, luka kecil sekalipun bisa jadi masalah besar. Pilih sepatu dengan bantalan empuk, bahan yang bisa “bernapas”, dan bentuk yang sesuai dengan kaki kamu.
Hindari pakai sandal jepit atau sepatu tanpa pelindung bagian depan saat ke luar rumah. Jangan juga bertelanjang kaki, bahkan di dalam rumah, karena kamu bisa aja nggak sadar menginjak benda tajam. Lebih aman pakai sandal rumah yang lembut dan tertutup.
5. Jaga Gula Darah Tetap Stabil
Kesehatan kaki diabetik sangat erat kaitannya dengan kadar gula darah. Kalau kadar gula sering naik turun atau tinggi terus, pembuluh darah dan saraf di kaki jadi rusak perlahan. Akhirnya, kaki jadi mati rasa, mudah luka, dan sulit sembuh.
Jadi, selain merawat kaki dari luar, kamu juga harus konsisten jaga pola makan, olahraga ringan, dan rutin kontrol ke dokter. Gula darah yang stabil akan membantu mempercepat penyembuhan dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut.
6. Waspadai Tanda-Tanda Infeksi
Luka yang merah, bengkak, hangat saat disentuh, keluar nanah, atau tidak kunjung kering selama beberapa hari bisa jadi tanda infeksi. Apalagi kalau disertai demam ringan dan kaki terasa makin nyeri. Jangan tunggu lama-lama untuk periksa ke dokter.
Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko infeksi menyebar. Dalam kasus yang lebih parah, infeksi yang terlambat ditangani bisa menyebabkan amputasi. Jadi jangan anggap remeh luka sekecil apapun.
7. Rutin Periksa Kaki ke Tenaga Medis
Selain periksa sendiri di rumah, sebaiknya kamu juga jadwalkan pemeriksaan kaki ke dokter atau perawat secara berkala. Setidaknya setahun sekali untuk skrining saraf dan pembuluh darah kaki. Tapi kalau kamu sudah punya riwayat luka atau neuropati, sebaiknya lebih sering.
Pemeriksaan profesional bisa deteksi gangguan yang mungkin belum terlihat atau terasa. Dokter juga bisa bantu kasih saran alat bantu, sepatu khusus, atau terapi lain untuk menjaga kaki tetap dalam kondisi optimal.
Merawat kaki kalau kamu punya diabetes bukan soal gaya hidup sehat biasa, tapi sudah masuk kategori wajib. Kaki yang dirawat dengan benar bisa mencegah banyak komplikasi jangka panjang yang sebenarnya bisa dihindari. Mulai dari sekarang, coba rutinkan semua tips di atas dan ajak juga orang terdekat yang punya kondisi sama buat lebih peduli.
poltekkestanjungpinang.com percaya bahwa kesehatan itu dimulai dari langkah kecil, termasuk dari cara kita melangkah—secara harfiah. Kaki yang sehat bikin aktivitas harian jadi lancar, dan kamu tetap bisa aktif tanpa hambatan.
Kalau kamu merasa tips-tips ini membantu, jangan ragu buat share ke teman atau keluarga yang juga butuh. Karena semakin banyak yang tahu cara merawat kaki diabetik dengan benar, semakin sedikit risiko komplikasi yang bisa terjadi di masa depan.